Oleh: LK | Agustus 10, 2010

SEJARAH SINGKAT LAHIRNYA GERAKAN PRAMUKA

 

Pembentukan dan perkembangan Gerakan Pramuka dimulai jauh sebelum diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia. Memang penemu sistem pendidikan kepanduan bukanlah orang Indonesia. Gagasan ini dicetuskan oleh seorang kebangsaan Inggris bernama Mayor Jenderal Lord baden powell pada tahun 1908. Maksudnya adalah memberikan pendidikan di luar sekolah bagi anak-anak di Inggris dengan tujuan agar mereka menjadi manusia, warga negara dan anggota masyara;kat yang baik. Untuk itulah beliau menulis buku berjudul “Scouting For Boys”. Gagasan Baden Powell ini menarik negara-negara lain untuk menerapkannya juga. Begitu pula dengan Belanda yang menerapkan kepanduan di negaranya serta negara-negara jajahannya. Maka di ndonesia didirikan organisasi kepanduan NIPV (nederlands Indische Padvinders Vereniging).

 

Pada waktu itu, pemimpin-pemimpin pergerakan perjuangan di Indonesia juga tertarik untuk menerapkan sistem kepanduan. Maka dibentuklah organisasi-organisasi kepanduan yang berdiri tidak di bawah NIPV.  Organisasi kepanduan yang berdiri sendiri antara lain: JPO, JJP, HW, NATIPIJ, SIAP dan sebagainya.

 

Sumpah pemuda, 28 Oktober 1928 menjadi inspirasi menjadikan gerakan kepanduan yang bersifat nasional. Perlu diketahui, pada waktu itu masih menggunakan istilah padvinder atau padvinderij. Tetapi oleh pihak Belanda dilarang menggunakan istilah itu apa bila tidak berada di bawah naungan NIPV. Maka, oleh KH Agus Salim dicetuskanlah istilan pandu dan kepanduan untuk mengganti istilah asing tersebut.

 

Pada tahun 1930 beberapa organisasi kepanduan seperti PK dan PPS melebur menjadi satu organisasi Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI). Antara KBI dengan organisasi laiinya terbentuklah satu federasi Persatian Antar Pandu-pandu Indonesia (PAPI), yang kemudian diubah namanya menjadi Badan Pusat Persaudaraan kepanduan Indonesia (BPPKI).

 

Pada masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan dilarang.

 

Sesedah proklamasi kemerdekaan Indonesia, di waktu berkobarnya perang kemerdekaan atas inisiatif mantan pemimpin-pemimpin kepanduan pada jaman penjajahan Belanda dibentuk lagi organisasi kepanduan dengan dengan nama Pandu Rakyat Indonesia. Maksud awalnya, Pandu Rakyat Indonesia dijadikan satu-satunya organisasi kepanduan yang ada di Indonesia. Pada perkembangannya, karena iklim politik di Indonesia yang waktu itu ada unsur “liberal”, banyak dibentuk organisasi kepanduan yang berafiliasi dengan partai politik.

 

Menjelang tahun 1961, gerakan kepanduan di Indonesia terpecah belah menjadi lebih dari 100 organisasi di seluruh indonesia. Sebagian dari organisasi-organisasi tersebut tergabung dalam 3 federasi. Yaitu, IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia), POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Putri Indonesia) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Putri Indonesia).

 

Menyadari tiga federasi itu keadaannya lemah, maka ketiganya melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia) yang diikuti sekitar 60 organisasi kepanduan.

 

Terpengaruh oleh situasi politik waktu itu, organisasi kepanduan yang menjadi “underbow” partai politik masih saling bermusuhan. Hal tersebut melemahkan kesatuan PERKINDO. Selain itu, lemahnya kepanduan karena pertentangan gaya tradisioan dengan gaya pembawaan dari luar negeri. Karena pada waktu itiu kepanduan Indonesia belum disesuaikan dengan konsisi masyarakat di Indonesia. Sehingga kepanduan hanya berjalan di kota-kota besar dan di masyarakat yang berpendidikan tinggi.

 

Kelemahan tersebut dibaca oleh pihak komunis. Mereka berencana merasuki gerakan kepanduan untuk dimanfaatkan sebagai lahan gerakan pionir muda sebagaimana yang diterapkan di negara-negara komunis. Dengan daya dan upayanya, atas bantuan Perdana Menteri Djuanda, dikeluarkanlah Keputusan Presiden RI Nomor 238 tahun 1961 sebagai lahirnya Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang boleh ada di Indonesia.


Tinggalkan komentar

Kategori